Singkat Cerita - Harapan Terindah (Kadang Indah)


Aku membayangkan di satu hari melihatmu tepat di arah jam 12 kau begitu cantik di singgasana pernikahan, bersamanya.

Di hari itu hati akan sangat patah, langit akan sangat mendung, kehidupan akan sangat gelap, dan buku akan sampai pada halaman terakhirnya.

Aku memang sudah mempersiapkan diri akan datangnya hari itu. Berharap? Ya, aku sangat berharap di hari itu aku melihatmu dari sudut tatap lain, sudut 90° dengan siku yang saling bersinggungan.

Namun bak hari H peluncuran kisah laba-laba yang kehilangan tempat pulangnya, akhir cerita telah disiarkan kemanapun dan siapapun bahwa kalimat keempat adalah semu.

Harapan? Aku selalu berharap, kau tau aku telah menulisnya di “Kadang Indah”, bahwa cerita indah masa depan telah kubangun dengan kau sebagai pemeran utamanya.

Namun aku dipaksa untuk menulis kisah lain yang dipercaya menjadi mahakarya, bukan cerita indah yang kubuat sekarang layaknya “Superbia” nya jonathan larson.

Ya, begitulah kisahku. Aku akan bersiap dan menanti karya mana yang akan menjadi mahakarya ku


Komentar