Terkadang, banyak yang mengevaluasi saya "lo kenapa sih sampai segitunya berjuang, padahal orang cuma berjuang seadanya" "lo kenapa sih segitunya jaga perasaan orang, padahal ya orang ngga ada yang peduli sama perasaan lo".
Ikhlas
Terkadang, kita tidak perlu memikirkan apa yang orang lain berikan kepada kita. Fokus saja dengan apa yang kita berikan, kebermanfaatan yang kita tebarkan, dan cinta kasih yang kita jalankan.
Gerakkan tangan, jernihkan pikiran, dan hilirkan Ikhlas dalam hati.
Terkadang, memang terdengar naif berpikir apalagi berkata seperti itu. Namun, itulah jalan utamanya. Tak ada jalan pintas.
Ada jalan pintas, namun terjalnya akan membuat kita terguling kembali ke bawah bahkan jika saat hampir sampai pada tujuan kita.
Dan itu, akan membawa kita sampai ke jurang, akan sangat-sangat sakit. Sakitnya akan membuat kita bahkan lupa bahwa dasar kita adalah "Ikhlas".
Terkadang, ego dan kesombongan juga yang mendorong kita ke jurang kenestapaan.
Merekalah yang seolah berada di pihak kebajikan namun dengan membangun tembok kemunafikan.
Terkadang, itu semua tidak harus 'terkadang'. 'Selalu' itu selalu lebih baik. Mari Lebih Baik.
Komentar
Posting Komentar