Singkat Cerita - Jalan Baru


Hai Cerita! Sesuai firasatku saat menulis tulisan sebelumnya (Singkat Cerita - Maaf), aku akan lebih sering (lagi) untuk cerita padamu Cerita 🙂 demi kebaikan kita semua.

Gapapa la ya.

Okey.

6 bulan terakhir ini, hanya ada 3 topik besar yang ada di kepalaku. Pertama, Gimana aku bisa cepat menyelesaikan sekolahku yang sekarang. Kedua, Gimana caranya aku bisa menghidupi diri dan orang-orang terkasih (kedepannya). Dan ketiga,  Gimana cara aku minta izin ke mama untuk membuat jalan setapak baru di depan rumah, karena aku sangat butuh jalan itu untuk tujuan-tujuanku kedepannya.

Yang ketiga itu yang selalu, aaahhhh. Entah sudah berapa skema simulasi yang aku buat di kepala ku ini untuk hal itu. Karena Mama ku sangat sensitif kalau bahasannya soal bagian depan rumah ku. Di saat mental udah siap, ada aja hambatannya, dari luar maupun dalam. Tercatat sudah 4 kali aku gagal dari 6 bulan terakhir ini untuk merealisasikannya. Oh iya, bukan merealisasikan pembuatan jalannya, tapi merealisasikan minta izinnya 🥲.

Entah aku yang begitu ragu dan penakut, atau memang takdir berkata "lu belum butuh jalan itu hei". Aku bukan ragu akan setapak baru itu, aku takut salah bicara. Untuk yang terakhir ini tekat ku memang sudah bulat untuk bicara. Namun keadaan yang menolak aku cerita 😪 rasanya acak-adul ambyar. Masa iya via daring. Walaupun setapak, tapi projek jangka panjang loh ini 😐 237 KM itu butuh berapa duit coba.

Ah sudah lah. Aku ingin istirahat 3 hari kedepan untuk topik ketiga ini. Lanjut ke topik pertama dan kedua aja dulu.

Segini dulu aja cerita ku, Cerita. Esok kita sambung 😊.


Komentar