Lanjutan Bagian 1
Dengan banyaknya sesuatu yang terjadi pada hidup ku, berjalan dengan tanpa ada dia di dalam nya, dan dengan semua permainan cerita, akhirnya cerita memberi ku kesempatan lebih agar aku bisa lebih mengenalnya, melalui pengabdian masyarakat dari kampus ku.
Kami berada dalam satu tim yang seakan menuntut kami untuk sering bertemu. Ya, inilah awal cerita aku tanpa sadar menjadikan dia teman cerita yang hampir setiap hari kubagikan cerita apapun.
Terlalu dini menganggap cerita ini akan berjalan khidmat, cerita kembali mengusik ku dengan membuat keadaan dimana ketua pengabdian masyarakat kami melarang anggotanya memiliki hubungan yang sedikit lebih dari sekedar manusia yang disatukan dalam sebuah tim.
Aku paham maksud ketua kami melakukan itu, agar pengabdian masyarakat ini tidak berjalan seadanya atau bahkan gagal, hanya karena ketidakprofesionalan kami. Itu semua untuk kebaikan kami sebagai tim maupun masyarakat yang sebagai objek pengabdian kami.
Walaupun adanya larangan itu, dengan bimbang aku tetap menjadikan nya teman cerita ku, membuat kami seakan memiliki hubungan yang lebih dari sekadar sesama anggota sebuah tim.
Seakan abai yang aku lakukan itu dilarang, aku tetap selalu berusaha membagikan cerita ku. Walau aku tak tahu apakah dia tertarik atau tidak dengan cerita ku. Setidaknya aku bahagia bisa berbagi cerita padanya. Tentunya sembari menunggu dengan harap dia juga berbagi cerita pada ku, yang entah kapan itu terjadi.
Hingga akhirnya . . . (Lanjut bagian 3)
Komentar
Posting Komentar